DISUSUN OLEH:
NAMA : YUDA SUPRIYADI
NIM : 11.11.2533
KELAS : TI11D
NAMA : YUDA SUPRIYADI
NIM : 11.11.2533
KELAS : TI11D
Mikroprosesor adalah
sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai otak/pengolah utama dalam
sebuah sistem komputer.
Mikroprosesor merupakan
hasil dari pertumbuhan semikonduktor. Prosesor adalah chip yang sering disebut
“Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran
tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi.
Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM,
IDT, dan Intel.
Pertama kali
Mikroprosesor dikenalkan pada tahun 1971 oleh Intel Corp, yaitu Mikroprosesor
Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit. Dengan penambahan beberapa
peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di ubah menjadi
komputer kecil oleh intel. Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan lagi
menjadi 8080 (berasitektur 8bit), 8085, dan kemudian 8086 (berasitektur 16bit).
Mikroprosesor adalah
mesin kecil sebagai pemproses dan pengendali utama proses yang terjadi pda
komputer,yang dibuat dalam bentuk chip. meskipun ukurannya secara fisik tidak
terlalu besar ,tetapi pemikir utama dari sebuah komputer adalah pada
mikropsesor ini, dan disinilah proses utama diolah.- · Didalam chip ini terdapat rangkaian ALU, CU dan register-register.
- · ALU (aritmatic Logic Unit) : tempat berlangsungnya perhitungan matematika dan logika.
- · CU (Control Unit) : membuat semua unit bekerjasama dalam suatu sistem serta mengontrol perpindahan data ke CPU.
- · Register : tempat penyimpanan data sementara dalam suatu mikroprosesor.
Mikroprosesor adalah piranti yang tidak akan
bisa bekerja kalau tidak ada perangkat lunak, inilah yang membedakan
mikroprosesor dengan rangkaian digital diskrit. Kemampuannya untuk
diprogram,dan diprogram ulang adalah suatu kelebihan didalam mikroprosesor.
Hampir semua fungsi rangkaian digital dapat
diambil alih oleh suatu sistem mikroprosesor/mikrokontroler,tetapi tidak perlu
semua rangkaian digital harus dengan sistem mikrokontroler.
Dalam perkembangannya, mikroprosesor dibuat
menurut kebutuhan aplikasinya yang lebih spesifik:
- · Mikroposesor RISC (reduced intruction set of computing) dan jenis CISC ( complex intruction set of computing) jenis ini digunakan untuk pengolahan informasi dg software yang rumit dan digunakan untuk kebanyakan pc saat ini.
- · Pengolah sinyal digital-DSP(digital signal prosesor) memiliki software dan hardware yang ditujukan untuk mempermudah proses-proses sinyal digital.
- · Mikrokontroler : yang dikhususkan untuk intrumentasi dan kendali contoh: pada kendali motor.
Contoh Aplikasi Mikroprosesor.
Berikut ini adalah contoh penggunaan prosesor MSP430F413 buatan Texas Instrumen untuk mengendalikan
alat ukur jarak yang menggunakan gelombang ultrasonik 40 kHz.
Mikroprosesor pada alat ini berperan sebagai pengendali yang
mengaktifkan pengirim sinyal, mengukur waktu propagasi sinyal dengan menunggu
aktifnya penerima sinyal atau menunggu kedatangan sinyal pantulan, kemudian
menghitung jarak antara alat ini dengan benda yang memantulkan sinyal
ultrasonik serta menampilkan hasil perhitungannya dalam bilangan desimal pada
display 7-segment.
Secara umum, alat ini terdiri dari 4 komponen
utama, yaitu
- Sistem mikroprosesor single chip. Atau Chip tunggal yang mengandung prosesor, memory dan I/O meskipun dengan kapasitas yang sangat kecil
- Rangkaian elektronika penghasil dan penerima gelombang ultrasonik
- Display 7-segment
- Program dalam bahasa asembli yang terdiri dari beberapa modul, yaitu inisialisasi, pembaca tombol aktif, pengendali pengirim dan penerima, pengukur durasi propagasi gelombang, penghitung jarak dan penampil ke 7-segment.
SENSOR ULTRASONIK Yaitu suatu alat yang
berfungsi mengukur besaran jarak dan kecepatan dan sensor ini tidak
langsung dapat masuk ke mikrokontroller karena perlu pentesuaian besaran
tegangan dan lain-lainnya maka dikondisikan dulu sinyalnya dibagian pengkondisi
sinyal (signal conditioner), sehingga levelnya sesuai atau dapat dimengerti
oleh bagian input mikrokontroller atau prosseor lainnya.
Tampilan Kristal Cair (Liquid Crystal Display) LCD adalah : suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang
misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer.
Pada LCD berwarna
semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari
satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya
di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang
susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang
jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra.
Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Pemuat atau KAPASITOR merupakan alat elektrik
atau elektronik yang mampu menyimpan tenaga di medan elektrik antara sepasang
pengalir (plat). Proses menyimpan tenaga dalam kapasitor dikenali sebagai
"mengecas", dan melibatkan cas elektrik yang mempunyai magnitud yang
sama, tetapi kekutuban yang berlawan yang berkumpul di kedua-dua plat
masing-masing.
Kapasitor
biasanya digunakan dalam litar elektrik dan litar elektronik sebagai alat
storan tenaga. Kapasitor juga digunakan untuk memisahkan antara isyarat
frekuensi tinggi dan rendah. Oleh itu, kapasitor biasanya digunakan sebagai
penapis elektronik.
RESISTOR atau tahanan atau penghambat,
adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan terhadap perpindahan
elektron (muatan negatif).
Resistor
disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah
Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa
Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan konduktansi
ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho.
Kemampuan
resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik.
Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki
hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1
Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1
ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir
menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Hubungan
antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut
ini, yang terkenal sebagai [[hukum Ohm:
KRISTAL ADALAH suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi.
Secara
umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal
tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi
atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal
terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.
Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana
yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri,
kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Op-amp adalah rangkaian elektronik serbaguna yang dirancang dan dikemas khusus,
sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja, sudah dapat dipakai
untuk berbagai keperluan.
Karakteristik terpenting
dari sebuah op-amp yang ideal adalah:
·
Penguatan loop terbuka
amat tinggi
·
Impedansi masukan yang
sangat tinggi sehingga arus masukan dapat diabaikan
·
Impedansi keluaran
sangat rendah sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembeban.
Pada op-amp terdapat
satu terminal keluaran, dan dua terminal masukan. Terminal masukan yang diberi
tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik (inverting),
sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan terminal masukan bukan pembalik (noninverting).
sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan terminal masukan bukan pembalik (noninverting).
Pengukur Jarak dengan Ultra Sonic
Meminjam
teknik echo sounder yang dipakai untuk mengukur kedalaman laut, bisa dibuat
alat pengukur jarak dengan ultra sonic. Pengukur jarak ini memakai rangkaian
yang sama dengan Jam Digital dalam artikel yang lalu, ditambah dengan rangkaian
pemancar dan penerima Ultra Sonic.
Prinsip
kerja echo sounder untuk pengukuran jarak digambarkan dalam Gambar 1. Pulsa
Ultrasonic, yang merupakan sinyal ultrasonic dengan frekwensi lebih kurang 41
KHz sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar Ultrasonic. Ketika pulsa
mengenai benda penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh
penerima Ultrasonic. Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan
pulsa pantul diterima, jarak antara alat pengukur dan benda penghalang bisa
dihitung.
Gambar
1 Prinsip Echo Sounder
Gambar
2 merupakan Rangkaian Jam Digital . Titik desimal pada tampilan satuan dinyalakan dengan tahanan R8.
Setiap kali tombol Start ditekan, AT89C2051 membangkitkan pulsa ultrasonic pada
Pin P3.4 yang dipancarkan dengan rangkaian Gambar 3, selanjutnya lewat pin P3.5
yang terhubung ke rangkaian penerima ultrasonic di Gambar 4, sambil mengukur
selang waktu AT89C2051 memantau datangnya pulsa pantul.
Hasil
pengukuran waktu itu, dengan sedikit perhitungan matematis ditampilkan di
sistem penampil 7 ruas sebagai besaran jarak, dengan satuan centimeter dan 1
angka dibelakang titik desimal.
Gambar
2 Rangkaian Kontrol & Tampilan Pemancar pulsa Ultrasonic
Pulsa Ultrasonic dibangkitkan di pin P3.4
AT89C2051 (ULTRA_OUT) dengan potongan Program 1, sebagai berikut:
Potongan
Program 1 - Membangkitkan sinyal ultra sonic
1 PulsaUltraSonic:
2 MOV R7,#24 Nilai awal R7
= 24
3 Loop:
4 NOP waktu untuk
mengerjakan baris 4..14
5 NOP = 12 mikro-detik
6 NOP
7 NOP
8 NOP
9 NOP
10 NOP
11 NOP
12 NOP
13 CPL Ultra_Out Ultra_Out
(P3.4) := not Ultra_Out
14 DJNZ R7,Loop Turunkan
nilai R7, ulangi lagi kalau
R7<>0 15 RET
Processor
memerlukan waktu untuk melaksanakan instruksi. Bagi AT89C2051 yang bekerja pada
frekuensi 12 MHz, instruksi NOP (baris 4 sampai 12); instruksi CPL (baris 13)
dilaksanakan dalam waktu 1 mikro detik, dan 2 mikro detik untuk melaksanakan
instruksi DJNZ (baris 14). Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi-instruksi di baris 3 sampai 13 adalah 12 mikro detik.
Di
baris 12, nilai Ultra_Out (= pin P3.4) dibalik, kalau semula Ultra_Out bernilai
0 setelah instruksi ini dijalankan Utltra_Out akan bernilai 1, dan sebaliknya
kalau semula 1 dan berbalik menjadi 0.
Di
baris 13 nilai R7 dikurangi 1, selama R7 belum mencapai 0 AT89C2051 akan
mengulang lagi baris 2 dan seterusnya. Di baris 1 R7 diberi nilai 24, dengan
demikian baris 2 sampai 13 akan diulang sebanyak 24 kali, dan selama itu pin
3.4 akan berbalik dari 0 ke 1 dan 0 kembali sebanyak 12 kali. Dengan demikian,
hasil kerja Potongan Program 1 adalah pulsa ultrasonic12 gelombang dengan
frekuensi 1/24 mikrodetik = 41666 Hz
Gambar
3 Rangkaian Pemancar Ultra
Sonic
Pulsa
ultrasonic diperkuat dan dipancarkan dengan rangkaian pemancar Ultrasonic di
Gambar 3. Rangkaian ini dibangun dengan Inverter CMOS MC14049, inverter U1B
dipakai untuk membalik fasa sehingga tegangan di output gabungan U1A & U1C
akan selalu berlawanan dengan tegangan di output gabungan U1D & U1E, dengan
demikian amplitudo ultrasonic yang sampai di tranduser ultrasonic menjadi 2
kali lipat. C1 dipakai untuk menahan arus DC, sehingga hanya sinyal ultrasonic
saja yang bisa masuk ke tranduser ultrasonic.
Penerima
pulsa Ultrasonic
Rangkaian
Penerima Ultrasonic pada Gambar 4, merupakan rangkaian yang umum dipakai untuk
penerima ultrasonic, rangkaian ini bisa diganti dengan rangkaian yang lain,
asalkan saat tidak ada sinyal ultrasonic keluarannya (ECHO_IN) bernilai ‘1’ dan
menjadi ‘0’ begitu menerima sinyal ultrasonic, sesuai dengan kondisi yang
dipantau AT89C2051 lewat Potongan Program 2.
Gambar
4 Rangkaian Penerima Ultra Sonic
Pengukuran
selang waktu
Pengukuran
selang waktu dilakukan dengan bantuan Timer 1 yang ada di dalam IC AT89C2051
seperti terlihat pada Gambar 5. TL1 dan TH1 merupakan bagian dari Timer 1,
masing-masing berupa pencacah 8 bit yang diuntai menjadi pencacah 16 bit (Mode
1). TR1 berfungsi untuk mengatur masuknya sinyal 1 MHz ke untaian pencacah,
saat TR1 bernilai 0 tidak ada sinyal yang masuk, saat bernilai 1 maka untaian
pencacah akan mencacah dari 0 sampai $FFFF (heksadesimal) dan kembali lagi ke
0, dan diikuti TF1 menjadi 1.
Gambar
5 Pengukur Waktu
Pengukuran
selang waktu antara saat pulsa ultrasonic dikirim dan pulsa pantul diterima
dilakukan dengan Potongan Program 2 sebagai berikut : TR1 diberi nilai 1 agar
untaian pencacah bekerja (baris 1) dan ditunggu sampai isi pencacah menjadi 0
dengan cara menunggu TF1 sampai bernilai 1 (baris 2 dan 3). Segera setelah itu
dibangkitkan pulsa ultrasonic dengan memanggil sub-rutin di Potongan Program 1
(baris 4), disusul menunggu pantulan pulsa dengan cara memantau P3.5 sampai
bernilai 0 (baris 5 dan 7, abaikan dulu baris 6), setelah itu TR1 diberi nilai
0 (baris 7). Dengan demikian posisi untaian pencacah TL1/TH1 yang terakhir
merupakan lamanya selang waktu dalam satuan mikro detik.
Kalau
jarak yang diukur terlalu jauh, pulsa ultrasonic yang dikirimkan tidak
terpantulkan, akibatnya AT89C2051 akan menunggu terus di baris 5 dan 7, agar
hal ini tidak terjadi ditambahkan baris 6, yakni sambil menunggu pulsa pantulan
dipantau pula apakah untaian pencacah sudah melimpah, kalau sampai melimpah
maka tidak perlu menunggu pulsa pantulan lagi, aliran program dialihkan ke
Selesai, dan untaian pencacah dihentikan.
Potongan
Program 2 - Mengukur waktu pantulan ultra sonic
1 SET TR1 Hidupkan untaian
pencacah
2 SampaiNol:
3 JNB TF1,SampaiNol Tunggu
selama TF1 masih =1
4 ACALL PulsaUltraSonic
Bangkitkan pulsa Ultrasonic
5 TungguPantulan:
6 JB TF1,Selesai TL1/TH1
melimpah? Ya, stop
7 JB P3.5,TungguPantulan
Tunggu selama P3.5 =1
8 Selesai:
9 CLR TR1 Matikan untaian
pencacah
Perhitungan
jarak
Seperti
diketahui, kecepatan rambat suara di udara adalah 34399.22 cm/detik, berarti
untuk merambat sejauh 1 cm suara membutuhkan waktu 29 mikro detik. Selang waktu
yang sudah tercatat di untaian pencacah TL1/TH1 (Potongan Program 3, baris 2
sampai dengan 4) setara dengan dua kali jarak pemancar ultrasonic dengan
penghalang. Selang waktu tersebut dalam satuan mikro detik, untuk mengubah
menjadi jarak (cm) harus membaginya dengan bilangan 58 (Potongan Program 3,
baris 10 sampai dengan 13).
Untuk
mendapatkan angka pecahan di belakang desimal, karena rutin arithmatik yang
dipakai adalah rutin perhitungan bilangan bulat (integer), maka sebelum
pembagian di atas nilai TL1/TH1 dikalikan dulu dengan 10 (Potongan Program 3,
baris 10 sampai dengan 13).
Potongan
Program 3 - Menghitung jarak
1 CLR A
2 MOV Operand,TL1
3 MOV Operand+1,TH1
4 MOV Operand+2,A
5 MOV Pengali,#10
6 MOV Pengali+1,A
7 MOV Pengali+2,A
8 ACALL Perkalian HasilKali
:= 10 * TL1_TH1
9 ;
10 MOV R0,#HasilKali
11 MOV R1,#Operand
12 ACALL Copy Copy-kan isi
HasilKali ke Operand
13 MOV Pembagi,#58
14 MOV Pembagi+1,#0
15 MOV Pembagi+2,#0
16 ACALL Pembagian
HasilBagi := (10*TL1_TH1) / 58
Perhitungan
di atas adalah perhitungan secara biner, bilangan biner ini dirubah dulu
menjadi bilangan desimal agar bisa ditampilkan. Bilangan biner tersebut dibagi
dengan 1000 untuk mendapatkan angka ribuan, sisanya dibagi dengan 100 untuk
mendapatkan angka ratusan dan seterusnya, seperti terlihat pada Potongan
Program 4.
Potongan
Program 4 - Jarak dalam bentuk biner dirubah ke desimal untuk ditampilkan
1 MenampilkanHasil:
2 ACALL HapusTampilan
3 ;
4 MOV DPTR,#AngkaPembagi
Mulai dengan 1000
5 MOV R7,#4 Maksimum 4
digit
6 MOV R4,#RuasRatusan
7 CLR F0 Belum pernah
simpan
8
9 MOV R0,#HasilBagi
10 MOV R1,#SisaBagi
11 ACALL Copy
12 DigitBerikutnya:
13 MOV R0,#SisaBagi
14 MOV R1,#Operand
15 ACALL Copy
16
17 * Ambil AngkaPembagi
dari Tabel
18
19 CLR A
20 MOV Pembagi+2,A
21 MOVC A,@A+DPTR
22 INC DPTR
23 MOV Pembagi,A
24
25 CLR A
26 MOVC A,@A+DPTR
27 INC DPTR
28 MOV Pembagi+1,A
29
30 ACALL Pembagian SisaBagi
dibagi 1000; 100; 10 dan 1
31
32 MOV A,HasilBagi
HasilBagi=0?
33 JNZ SimpanRuas Tidak,
jadikan simpan ruas
34 JNB F0,Berikutnya Belum
pernah simpan dan 0
35 SimpanRuas:
36 SETB F0 Sudah pernah
simpan angka
37 ACALL JadikanRuas
38 MOV R0,$04 R0 <- R4
39 MOV @R0,A Simpan
40 Berikutnya:
41 INC R4
42 DJNZ R7,DigitBerikutnya
43 RET
44
45 AngkaPembagi:
46 DW 1000
47 DW 100
48 DW 10
49 DW 1
Rancangan
di atas bisa dipakai untuk mengukur jarak sampai sejauh lebih kurang 10 meter,
pada jarak tersebut waktu rambat suara lebih kurang sebesar 2 x 1000 cm x 29
mikro-detik/cm = 58.000 mikro detik, hampir mencapai angka maksimum yang bisa
ditampung untaian pecacah TL1/TH1 yang 65535.
Meskipun
demikian untuk bisa mengukur sejauh itu, rangkaian pemancar dan penerima ultrasonic
harus benar-benar dalam keadaan yang baik, terutama harus dipilih tranduser
ultrasonic yang prima. Alat ini akan punya nilai komersil yang baik jika
tampilan 7 ruas dengan LED diganti dengan tampilan LCD, agar pemakaian dayanya
kecil dan bisa bekerja dengan baterai saja. Pemakaian LCD akan dibicarakan pada
artikel lain.
Program
untuk mengendalikan AT89C2051 harus diisikan ke dalam IC microcontroller itu,
untuk itu diperlukan alat yang dinamakan sebagai AT89C2051 Flash PEROM
Programmer. Alat ini sangat sederhana, hanya memakai sebuah IC 74HC574A
ditambah dengan sistem catu daya dan dihubungkan ke komputer PC lewat printer
port.
SUMBER : http://tobby.synthasite.com/aplikasi-mikroprosesor.php
0 Komentar untuk "APLIKASI MIKROPROSESOR SENSOR ULTRASONIK"